Pangkalan Militer AS di Darwin Dipertanyakan
Sejumlah anggota DPR mempertanyakan kehadiran pangkalan militer (marine base) AS di Darwin. Hal itu mengemuka saat Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Sidarto Danusubroto menerima delegasi parlemen Australia yang dipimpin oleh Allan Griffin, di Gedung Nusantara III DPR RI, Selasa, (4/9).
"soal Marine base di Darwin kita minta hanya untuk latihan bukan yang lain jangan sampai untuk melindungi kepentingan Freeport nantinya," tegas Wakil Ketua BKSAP Sidarto Danusubroto kepada Parle.
Dia menambahkan, pertemuan tersebut juga membahas mengenai soal Papua, dan DPR meminta kepada delegasi parlemen Australia untuk memberikan dukungan terhadap NKRI. "Mereka Australia umumnya responsif soal itu," ujarnya.
Menurut Sidarto, DPR percaya hubungan kedua negara dapat semakin kuat dengan peningkatan kerjasama B to B tetapi juga People to People maupun antar Parlemen. "Saat sidang antar parlemen kita juga sempat membahas mengenai Isu konflik Cina Selatan kita ingin meminta tanggapannya terhadap isu tersebut," paparnya.
Hal senada disampaikan oleh Evita Nursanty (F-PDIP), dirinya Ingin meminta penjelasan terkait posisi parlemen dan pemerintah Australia terhadap isu penempatan marine base di Darwin dan keterkaitannya dengan isu Papua. Selain itu, dirinya juga berharap pelajar Indonesia mendapatkan kemudahan dalam mengurus Visa belajarnya ke Australia, karena banyak keluhan sulitnya mengurus persoalan itu.
Dia mengharapkan, Australia jugga dapat memberikan dukungan dan kerjasamanya terhadap alih teknologi di bidang pertanian serta peluang peningkatan kerjasama antar kedua negara.(si)/foto:iwan armanias/parle.